Kamis, 26 Januari 2017

Percintaan Seks Tante Indah Si Pemilik Salon

Percintaan Seks Tante Indah Si Pemilik Salon – Bacaan Sex sebelumnya ialah Cerita Seks IGO Terpanas 2017 Tetanggaku Menikmati Nafsu Birahiku. Cerita Sex, Cerita Ngentot, Cerita Dewasa, Cerita Semi, Cerita Panas, Cerita Horny Semua artikel dan gambar yang disajikan bersumber pada pencarian Google. Bacalah menggunakan perasaan agar ceritanya lebih bermakna. Gambar yang di tampilkan hanya ilustrasi saja agar pembaca bisa membayangan perempuan yang ada pada cerita sex bergambar di bawah ini. Tante Indah dengan usia yang sudah matang kisaran 37 tahun memiliki wajah yang cantik dan molek, di tambah dengan tubuh yang masih singset dan sexy aduhaaaai alaaamak.

PERKUMPULAN CERITA DEWASA TERKINI 2017 NGENTOT TANTE INDAH SI PEMILIK SALON

Percintaan Seks Tante Indah Si Pemilik Salon
Percintaan Seks Tante Indah Si Pemilik Salon 

Dengan ukuran payudara yang terbilang lumayan yaitu 35A. Lelaki mana yang tak tergoda oleh kecantikan dan kemolekan Tante Indah. Tante Indah merupakan wanita yang memiliki usaha sendiri , yaitu salon potong rambut dan kecantikan.

Koleksi Kisah Dewasa, Kisah Dewasa Terbaru, Kisah Dewasa Nyata, Kisah Dewasa 2017, Kisah Dewasa Hot, Kisah Dewasa Terbaik, Kisah Dewasa Nyata, Kisah Dewasa Terbaru

Terbilang Tante Indah ekonomi nya tergolong sangat mapan. Akan tetapi selama dalam menjalankan usahanya, Tante Indah begitu sangat kesepian.

Karena Suaminya yang terus bekerja di luar kota dan Tante Indah sudah dikaruniai 2 oranag anak.

Ketika gw sedang cukur rambut di Salon tempat Tante Indah dan selama waktu pemangkasan rambut , gw mengajaknya ngobrol ini itu . sampai kami pun akrab dengan celotehan-celotehan kita.

Setelah gw habis di cukurnya, gw menemaninya mengobrol ketika salon nya mulai sepi dengan pengunjung. Sejak hari itu, gw semakin akrab dengan keluarga Tante Indah.

Apalagi kemudian Tante Indah meminta gw untuk memberikan kursus privat komputer pada Radit dan Raka, dua anaknya yang masing-masing kelas duduk di kelas 1 SMP dan kelas 3 SD. Karena rumahnya dekat, gw mau saja, lagi pula Tante Indah setuju membayarku tinggi.

Gw dan Tante Indah sering sms-sms san, terutama kalau ada tebakan dan SMS lucu. Dimulai dari ketidaksengajaan, suatu kali gw bermaksud mengirim SMS ke Rini yang isinya.

“Hai cinta.. sedang apa?

Gw rindu U. ..

Pengen deh sayang-sayangan dengan U. . lagi..

Gw pengen kita bercinta lagi..”

Karena waktu itu gw juga baru saja ber-SMS dengan Tante Indah,

refleks tanganku mengirimkan SMS itu ke Tante Indah!

Gw sama sekali belum sadar telah salah kirim sampai kemudian laporan di HP-ku datang:

Delivered to Ms. Indah!

“OMG. . . .!”

Gw langsung memikirkan alasan jika Tante Indah menanyakan SMS itu. Benar!

Tak lama kemudian Tante Indah membalas SMS salah sasaran itu.

“Wah.. Ini SMS ke siapa ya kok romantis begini.. ”

Wah, untung gw dan Tante Indah sudah akrab.

Jadi walaupun nakalku ketahuan, tidak masalah. “Maaf, Tante. Gw salah kirim. Pas lagi horny nih.. Maaf ya Tante..” balasku.

Gw sengaja berterus terang tentang ‘horny’ku karena ingin tahu reaksi Tante Indah.

“Wah.. U. . ternyata sudah berani begituan ya! SMS itu buat pacarmu ya?”

“Bukan Tante. Itu TTM-ku.

Teman Tapi Mesra.. Hahaha.. Tidak ada ikatan kok, Tante..”

Beberapa menit kemudian, Tante Indah tidak membalas SMS-ku.

Mungkin sedang sibuk. Oh, tidak, ternyata Tante Indah meneleponku.

“Lagi dimana Boy?” Tanya Tante Indah.

Suaranya lebih akrab daripada biasanya.

“Di kamar aja, Tante. Maaf ya tadi SMS-ku salah kirim.

Jadi ketahuan deh gw lagi pengen..” jawabku.

Kudengar Tante Indah tertawa lepas. Baru kali ini gw mendengarnya tertawa sebebas ini.

“Gw tadi kaget sekali. Kupikir si Boy ini anaknya alim, dan tidak mengerti begitu-begituan. Ternyata.. Hot sekali!”

“Hm.. Tapi memang gw alim lho, Tante..” kata gw bercanda.

“Wee.. Alim tapi ngajak bercinta.. Siapa tuh cewek?”

“Ya teman lama, Tante. Partner sex-ku yang pertama.”

Gw bicara blak-blakan. Bagiku sudah kepalang tanggung. Gw rasa Tante Indah bisa mengerti gw. “Wah.. Kok dia mau ya tanpa ikatan denganmu?” tanyanya heran.

Gw yang dulu juga sering heran. Tetapi memang pada kenyataannya, sex tanpa ikatan sudah bukan hal baru di jaman ini.

“Kami bersahabat baik, Tante. Sex hanya sebagian kecil dari hubungan kami.” Jawabku apa adanya.

Gw tidak mengada-ada. Dalam beberapa bulan kami berteman, gw baru satu kali bercinta dengan Rini. Jauh lebih banyak kami saling bercerita, menasehati dan mendukung.

“Wah.. Baru tahu gw ada yang seperti itu di dunia ini. Kalau kalian memang cocok, kenapa tidak pacaran saja?”

“Kami belum ingin terikat. Terkadang pacaran malah membuat batasan-batasan tertentu. Ada aturan, ada tuntutan, ada konsekuensi yang harus ditanggung.

Dan kami belum menginginkan itu.”

“Lalu, apa partnermu cuma si Rini dan partner Rini cuma U. .?” selidik Tante Indah.

“Kalau tentang Rini gw tidak tahu. Tapi tidak masalah bagiku dia bercinta dengan laki-laki lain. Gw pun begitu.

Tapi tentu saja kami sama-sama bertanggung jawab untuk berhati-hati. Kami sangat selektif dalam bercinta. Takut penyakit, Tante.”

“Oh.. Safe Sex ya? “

“Yup! Oh ya dari tadi gw seperti obyek wawancara.

Tante sendiri bagaimana dengan Om? Kapan terakhir berhubungan sex?” Tanya gw melangkah lebih jauh.

Kudengar Tante Indah menarik nafas panjang.

Wah.. Ada apa-apa nih, pikirku.

“Udah kira-kira 2 bulan yang lalu, Boy.” Jawabnya.

Lama sekali. Pasti ada yang tidak wajar. Gw jadi ingin tahu lebih banyak lagi.

“Ko Fery Impotent ya Tante?”

“Oh tidak.. Entah kenapa, dia sepertinya tidak bergairah lagi pada gw.

Padahal dia dulu sangat menyukai sex. Minimal satu minggu satu kali kami berhubungan.”

“Lho, Tante Indah berhak minta dong. Itu kan nafkah batin. Setiap orang membutuhkannya. Sudah pernah berterus terang, Tante?” Tanya gw.

“Gw sih pernah memberinya tanda bahwa gw sedang ingin bercinta. Tetapi dia kelihatannya sedang tidak mood. Gw tidak mau memaksa siapa pun untuk bercinta denganku.”

“Oh.. Kalau Boy sih tidak perlu dipaksa, juga mau dengan Tante Indah..” goda gw asal saja.

Toh kami sudah akrab dan ini memang waktu yang tepat untuk mengarah ke sana.

“Boy, U. . itu cakep. Masa mau dengan orang seumuran gw ? Suamiku saja tidak lagi tertarik denganku..”

“Tante Indah serius? Gw tidak menyangka lho Tante Indah bisa bicara seperti ini. Tante Indah masih muda. 37 tahun. Seksi dan modis. Kok bisa-bisanya rendah diri ya? Padahal Tante Indah terlihat sangat mandiri di mata gw..”

gw tak bisa menyembunyikan keterkejutanku. Bagaimana bisa, sebuah SMS salah sasaran, dalam waktu singkat bisa berubah menjadi obrolan sex yang sangat terang-terangan seperti ini.

“U. . lagi nganggur kan? Datang ke rumahku sekarang ya?

Suamiku tidak ada di rumah kok. Dia masih di kantor.” Telepon ditutup. Darahku berdesir. Benarkah ini? Seperti mimpi. Sangat cepat.

Bahkan gw tidak pernah bermimpi sebelumnya untuk mendapatkan Tante Indah. Selama ini gw sangat menghormatinya sebagai clientku. Sebagai orang tua dari murid privatku.

Bergegas gw mengambil kunci mobil dan pergi ke rumah Tante Indah.

Di sepanjang jalan gw masih tak habis pikir. Apakah benar nanti gw akan bercinta dengan Tante Indah? Rasanya mustahil. . Belum lagi kalau ada Radit dan Raka juga sudah pulang dijemput sopirnya. Sampai di rumah Tante Indah, ternyata rumahnya sedang sepi.

Cynthia sedang tidur dan hanya Mbak Ning yang sedang santai menonton televisi. “Di tunggu Ibu di ruang computer, Kak.” Kata Mbak Ning. Dia memanggilku ‘kakak’ karena usia gw masih lebih tua darinya. “Oh iya.. Terima kasih, Ning.

Ada urusan sedikit dengan programnya nih.” Kata gw memberikan alasan kalau-kalau Mbak Ning bertanya-tanya ada apa gw datang.

Gw masuk ke ruang computer yang di dalamnya juga ada piano dan lemari berisi buku-buku koleksi Tante Indah.

“Tutup saja pintunya, Boy.” Kata Tante Indah.

Tiba-tiba jantungku berdebar sangat keras. Entah mengapa, berbeda dengan menghadapi Lucy, Rini dan MAya, gw merasa aneh berdiri di depan seorang wanita mungil yang usianya di atasku. Setelah gw menutup pintu, belum sempat gw duduk,

Tante Indah sudah melangkah menghampiriku. Dia memelukku. Tingginya cuma sebahuku. Harum tubuhnya segera membuatku berdesir. Pelukannya sangat lembut. Kepalanya disandarkan ke dada gw. Gw tak tahu harus berbuat apa. Ini adalah pengalaman pertama gw dengan wanita yang usianya di atasku. Gw takut salah.

Apa gw harus berdiam diri saja? Memeluknya? Menciumnya? Atau langsung saja mengajaknya bercinta? Pikiranku saling memberi ide. Banyak ide bermunculan di otakku. Beberapa saat lamanya gw bingung. Pusing tidak tahu harus berbuat apa.

Akhirnya gw memilih tenang. Gw ingin tahu apa yang Tante Indah inginkan. Gw akan mengikutinya. Kali ini gw main safe saja. No risk taking this time.

“Tante Indah adalah masalah?” bisikku.

Kurasakan pelukan Tante Indah semakin erat. Dia tidak menjawab. Gw juga diam. Benar-benar situasi baru. Pengalaman baru. Kurasakan kontolku tidak bergerak. Rupanya pelukan Tante Indah tidak membangkitkan gairahku.

“Gw cuma ingin memelukmu. Sudah lama gw tidak merasa senyaman ini di pelukan seorang laki-laki. U. . tidak keberatan kan gw memelukmu?” akhirnya Tante Indah berbicara.

“Tentu saja gw tidak keberatan, Tante. Peluk saja sepuas Tante Indah. Apapun yang Tante Indah inginkan dariku, kalau gw mampu, gw akan melakukannya.”

Kurasakan tangannya mencubitku.

“Sok romantis U. ., Boy. Tante bukan gadis remaja yang bisa melayang mendengar kata-kata rayuanmu..

Wuih, apapun yang kau inginkan dariku.. tante akan melakukannya.. Hahaha..

Gak usah pakai begituan. Tante sudah sangat senang kalau U. . mau kupeluk begini..

Benar juga kata Tante Indah. Hari itu gw belajar menghadapi wanita dewasa. Belajar apa yang mereka butuhkan. Bagi Tante Indah, kata-kata manis tidak diperlukan.

Tapi tentu saja, gw tidak seratus persen percaya. Bagiku, tidak ada wanita di dunia ini yang bisa menolak pujian dengan tulus. Perasaan wanita sangat peka. Wanita punya sense untuk mencerna setiap kata-kata laki-laki itu. Apakah rayuan, apakah pujian yang tulus, atau hanya bunga bahasa untuk tujuan tertentu.

Dan gw memilih untuk memujinya dengan setulus hatiku.

“Tante Indah, gw beruntung bisa dipeluk wanita sepertimu. Siapa sangka SMS salah kirim bisa berhadiah pelukan?” canda gw.

Memang benar gw merasa beruntung. Ini bukan bunga bahasa, bukan rayuan. Dan gw yakin perasaan Tante Indah akan menangkap ketulusanku.

“Yah.. Tante simpati denganmu yang bisa bergaul akrab dengan anak-anakku.

U. . juga tidak merendahkan. Kulihat memang pantas kau mendapatkan pelukanku, Boy..” bisik tante Indah lagi. Kali ini wajahnya mendongak menatapku. Ada senyum tipis menghias bibirnya. Ugh.. Gw jadi ingin menciumnya.

Di satu sisi gw tahu bahwa gw salah. Tante Indah sudah berkeluarga dan keluarganya harmonis. Tapi di sisi lainnya, sebagai cowok normal gw menikmati pelukan itu. Bahkan gw ingin lebih dari sekedar pelukan.

Gw ingin menciumnya, melepaskan pakaiannya, dan memberinya sejuta kenikmatan. Apalagi Tante Indah sudah 2 bulan lebih tidak mendapatkan nafkah batin. Pasti dia sangat haus sekarang. Gw mulai memperhitungkan situasi.

Kami dalam ruang tertutup yang walaupun tidak terkunci, cukup aman untuk beberapa saat.. Perlahan gw memberanikan diri menyentuh wajah Tante Indah. Dengan dua buah jariku, gw membelai wajahnya lembut. Mata gw menatapnya penuh arti. Kulihat Tante Indah gelisah, tetapi ia menikmati sentuhanku di wajahnya.

Gw menggerakkan wajahku menunduk mencari bibirnya. Sekejap kami berciuman. Bibirnya sangat penuh. Sangat hangat. Baru beberapa detik, ciuman kami terlepas. Tante Indah menyandarkan kepalanya ke dada gw.

“Tante salah, Boy. Tante mulai menyayangimu..” bisiknya nyaris tak kudengar.

Gw yang sudah merasakan ciumannya mendadak ingin lebih lagi. Dasar cowok!, rutukku dalam hati. Apalagi gw sedang horny. Gw mencoba mengangkat wajahnya lagi. Ada sedikit penolakan, tapi wajahnya menatapku kembali. Gw tak berani menciumnya.

Dan Tante Indah menciumku, menghisap bibirku, memasukkan lidahnya, menggigit kecil bibirku. Dan akhirnya kami bercumbu dengan hasrat membara. Kami sama-sama kehausan.. Agh.. Gw tak peduli lagi. Wanita yang kuhormati ini sedang kupeluk dan kucumbu. Dia membutuhkanku dan gw juga membutuhkannya.

Yang lain dipikirkan nanti saja. Nikmati saja dulu, pikirku cepat. Gw segera menggendongnya dan membantunya duduk di atas meja. Dengan begini gw akan lebih leluasa mencumbunya. Bibir kami saling melumat. Bergerak lincah saling berlomba memberi kenikmatan tiada tara. Tanganku mulai bergerak ke arah payudaranya.

Gw meraba payudaranya dari luar. Memberi remasan ringan dan gerakan memutar yang membuat Tante Indah menggelinjang. Perlahan gw menyusupkan tanganku ke balik pakaiannya. Kurasakan tanganku tertahan. Tante Indah menolak. Rupanya dia hanya ingin bercumbu denganku. Dasar cowok, gw mana tahan? Sudah kepalang tanggung.

Gw nekat tetap memasukkan tanganku dan dengan cepat gw berhasil melepas kait bra-nya. Payudaranya terasa utuh di tanganku, masih sangat kencang, masih sangat peka dengan rangsangan. Buktinya Tante Indah bergetar hebat saat gw meremas payudaranya.

“Gila U. ., Boy. tante tidak memerlukan ini semua.. Cukup peluk tante!” tegur Tante Indah. Gw tahu pikirannya memang menolak, tapi tubuhnya tidak.

Gw tetap merangsang payudaranya. Gerakan menolak tante Indah melemah. Dan akhirnya hanya desahan nafasnya yang memburu yang menandakan birahinya telah bangkit. Dengan mulutku gw membuka kancing-kancing kemejanya.

Cukup sulit, karena ini baru pertama kali kulakukan. Tapi berhasil juga. Tante Indah tertawa melihat ulahku. Kini gw bebas mencumbu payudaranya. Kujilat dan kuhisap puting susunya. Tante Indah melenguh panjang. Kedua tangannya mencengkeram kepalaa gw.

Wajahnya mencium rambutku. Sesekali dia menggigit telinga gw, sementara kepala gw, lidahku, bergerak bebas merangsang payudaranya.

Ugh, begitu enak dan nikmat. Payudaranya tidak terlalu besar namun seksi sekali. Warnanya coklat kekuningan dengan puting yang cukup besar. Gw bermain cukup lama di putingnya. Menggigit ringan, menyapukan lidahku, menghisapnya lembut sampai agak keras.

Kadangkala hidungku juga kumainkan di putingnya. Nafas Tante Indah semakin memburu. Tentu saja untuk masalah nafas, gw lebih kuat darinya karena gw rajin berolahraga menjaga stamina. Tak lama tanganku menyusup ke balik roknya untuk mencari vaginanya dan membelainya dari luar. Kurasakan celana dalamnya telah basah.

Tante Indah merapatkan kakinya. Itu adalah penolakan yang kedua. Kepalanya menggeleng ketika kutatap matanya. Gw terus menatap matanya dan kembali mencumbunya. Gw tidak akan memaksanya. Tetapi gw punya cara lain. Gw akan membuatnya semakin terangsang dan semakin menginginkan persetubuhan. Perlahan cumbuanku turun ke lehernya.

“Ergh,” kudengar lenguhannya.

Wah, lehernya sensitif nih, pikirku. Dengan intensif gw mencumbunya di leher. Bergerak ke tengkuk hingga membuatnya semakin erat memelukku dan mencumbu telinganya.

“Boy..” rintihnya.

Telinganya juga sensitif. Tante bersorak. Semakin banyak titik tubuhnya yang sensitif, semakin bagus. Lalu tanganku meraba punggungnya. Membuat gerakan berputar-putar dan seolah menuliskan sesuatu di punggungnya. Tante Indah semakin bergairah.

“Ka.. mu.. Na.. kal. U. . pin.. Pintar sekali membuatku.. Bergairah..”

jawabnya terputus-putus. Nafasnya semakin memburu.

“Tante Indah cantik sekali. Gw sangat menginginkanmu, Tante..

Gw ingin membuatmu merasakan kenikmatan tertinggi bersama gw..” bisikku

sambil terus mencium telinganya.

“Tante juga menginginkanmu Boy.. Tapi tante takut..” jawab tante Indah
Ya, gw harus membuatnya merasa aman. Dengan gerakan cepat gw melepaskan pelukanku, mengganjal pintu dengan kursi dan kembali mencumbunya. Saat itu di pikiranku cuma satu. Mengunci pintu justru tidak baik. Mengganjal pintu jauh lebih baik.

Kulihat Tante Indah merespons ciumanku dengan lebih kuat. Tanganku kembali mencoba merangsang vaginanya. Kali ini kakinya agak terbuka.

Gw berhasil memasukkan jariku dan menyentuh vaginanya. “Aahh..” Tante Indah semakin terangsang. Kakinya terbuka semakin lebar. Kini gw sangat leluasa merangsang vaginanya. Jariku masuk menemukan klitoris dan membuatnya makin hebat dilanda badai birahi. Entahlah, gw sangat tenang dalam melakukannya.

Semakin intensif gw merangsang titik-titik lemah tubuhnya, gw semakin tenang. Gw seperti maestro yang sangat ahli melakukan tugasnya. Wah, rupanya gw berbakat dalam menyenangkan wanita, pikirku sampai tersenyum sendiri.

Tante Indah semakin dilanda birahi. Tangannya kini tidak malu-malu melepas kancing celana gw dan mencari kontolku. Setelah menemukannya di balik celana dalamku, dia meremas dan mengocoknya.

Gw semakin terbakar.

Kami sama-sama terbakar hebat. Perlahan gw melepas turun celana dalamnya. Tidak perlu dilepas. Gw menatap matanya meminta persetujuannya. Mata Tante Indah nanar. Dia sangat kehausan dan sudah pasrah menerima apa pun perbuatanku.

Perlahan kontolku menembus liang vaginanya tanpa kondom. Gw merasakan kenikmatan yang dahsyat. Benar-benar jauh lebih nikmat dibandingkan dengan memakai kondom. Gw berani tanpa kondom karena gw yakin dengan kesehatan Tante Indah. Gw mulai melakukan tugasku.

Mendorong masuk, menarik keluar, memutar, memompa kembali dan kami bercinta dengan dahsyat. Suara kontolku yang mengocok vaginanya terdengar khas. Gw mengerahkan segenap kekuatanku untuk menaklukkannya.

Tetapi benar-benar tanpa kondom membuatku kontolku lebih sensitif hingga belum begitu lama, gw sudah merasakan di ambang orgasme.

Segera kuhentikan aksiku. Kucabut kontolku dan gw menenangkan diri. Kami berciuman. Gw tak mau birahi Tante Indah surut. Setelah agak tenang gw kembali memasukkan kontolku.

Kali ini gw tidak menggebu dalam memompa kontolku. Gw memilih menikmatinya perlahan-lahan. Setiap sodokan gw lakukan dengan segenap hati hingga menghasilkan desahan dan rintihan nikmat Tante Indah yang sudah dua bulan tidak merasakan nikmatnya bercinta.

Gelombang badai birahi kembali melanda. Keringat kami bercucuran, lumayan untuk membakar lemak. Kami memang sedang berolahraga, olahraga paling nikmat sedunia. Making love. Bercinta sangat baik untuk tubuh.

Tidak hanya tubuh, tetapi pikiran juga jadi fresh. Secara teoretis, ada semacam zat penenang yang dihasilkan tubuh saat kita bersenggama, dan zat itu membuat kita sangat nyaman. Gw heran juga dengan diriku yang ternyata cukup kuat bercinta tanpa kondom.

Kontolku terasa agak panas. Gw belajar menahan nafas dan sesekali saat kurasakan gw hendak mencapai puncak, gw menghentikan kocokanku. Cukup sulit memang menahan orgasme.

Gw berusaha seperti menahan kencing. Dan usaha gw berhasil. Setidaknya gw bisa bercinta cukup lama mengimbangi Tante Indah yang perlahan tapi pasti semakin menuju puncak. Muka tante Indah semakin kemerahan.

Wajahnya yang mungil tampak sangat cantik ketika sedang dilanda birahi.

“Tante Indah cantik sekali.. Hebat juga ketika bercinta..” bisikku.

Lidahku kembali mencumbui payudaranya yang semakin penuh dengan keringat.

“Arg.., U. . juga.. Enak sekali, Boy..” ceracaunya.

Tante Indah bolak-balik memejamkan mata, membuka mata dan menggigit bibirnya. Nafasnya sangat tidak teratur. Ngos-ngosan dan rambutnya semakin acak-acakan terkena keringat. Wah, pemandangan yang seksi sekali saat seorang wanita bercinta.

Sebenarnya gw ingin mengubah posisi lagi. Gw ingin lebih lama bercinta. Tetapi gw agak khawatir juga. Sudah cukup lama kami di dalam ruangan ini.

Gw khawatir nanti tiba-tiba mengintip atau mencuri dengar. Dari bahasa tubuh Tante Indah, gw yakin orgasmenya sudah semakin dekat. Gerakan tubuhnya semakin cepat. Cengkeraman tangannya di punggungku kurasa telah melukai punggungku.

Terkadang giginya bergemeretak menahan nikmat. Dia tampak sekali berusaha untuk tidak menjerit.

“Agh.. Arrhhk.. tante sudah ham.. pir..” rintihnya.

Tanganku meraih bra Tante Indah dan meletakkannya di mulutnya supaya dia bisa menggigit bra itu. Daripada menjerit, lebih baik menggigit bra sekuatnya. Kontolku semakin gencar menghunjam vaginanya. Sodokanku semakin kuat dan temponya kupercepat.

Gw belajar untuk sama-sama mencapai orgasme dengan Tante Indah walaupun menurutku sangat sulit untuk bisa orgasme bersamaan. Setidaknya, tante berencana membiarkannya orgasme terlebih dulu, baru gw menyusul.

“Arghh.. Ya.. Terus.. Yah.. Dikit lagi..” erang Tante Indah

agak tidak jelas karena sambil menggigit bra. Gw menjaga semangat dan menjaga kontolku agar tetap kuat bertempur. Kurasakan kontolku juga semakin panas.

Gw juga sudah mendekati puncak. Aliran pejuuuh dari bawah sudah merambat naik siap menyembur. Gerakan Tante Indah semakin menyentak-nyentak.

Untung meja di ruangan itu adalah meja kayu yang kosong. Kalau seandainya ada buku atau ballpoint pasti sudah berantakan terlempar. Beberapa saat kemudian gw merasakan tubuh Tante Indah bergetar hebat.

Menghentak-hentak dan tangannya mencengkeram sangat-sangat-sangat-kuat. Dia memelukku sangat erat. Dari mulutnya keluar semacam raungan yang tertahan.. Seandainya ini di kamar hotel, pasti dia sudah menjerit sepuasnya.

“Aargghh.. Sstt..”

Gw merasakan ada cairan hangat meleleh keluar. Tidak seberapa banyak tetapi membuat kontolku semakin panas. Tante Indah orgasme sementara gw juga sudah semakin dekat. Inilah saatnya.

Gw mempercepat kocokanku. Cepat.. Dan gw mencabut kontolku.

Crot..!! Srr.. R.. Srr.. Srr.. Pejuuuh gw berhamburan

muncrat di perut dan dada Tante Indah. Ah.., nikmat sekali mencapai puncak. Perjuanganku tidak sia-sia. Gw yang selama ini rutin berlatih menahan kencing, melatih otot-otot perut dan kontolku, sukses mengantarkan Tante Indah menggapai orgasmenya.

Dibandingkan ketika making love dengan Rini dan Maya, kali ini lebih mendebarkan dan menantang. Tante Indah segera mencari tissue dan membersihkan ceceran pejuuuh gw. Kurang dari semenit kemudian dia sudah memakai bra dan kemejanya kembali. Celana dalam dan roknya tinggal merapikan saja.

Gw pun tinggal merapikan celana gw. Beberapa saat kami berpandangan. Ada rona puas di wajah Tante Indah.

Dia tersenyum manis. Sekarang dia bukan lagi sekedar clientku. Bukan lagi sekedar orang tua muridku. Sekarang dia adalah partner sex-ku. Ada rasa aneh menjalar di tubuhku. Gw tiba-tiba merasa begitu menghormati wanita di hadapanku ini. Bacaan sex top: Cerita Seks IGO Terpanas 2017 Sahabat Kejam Pembawa Nikmat

Sinar matanya yang tegas, pembawaannya yang mandiri, dikombinasi dengan senyum dan kelembutannya, sungguh mempesona. Gw sangat bangga bisa memberinya kenikmatan.

“Maaf Tante.. Sudah melangkah jauh sekali..” kata gw.

“Ya! U. . tidak sopan sekali, tadi!” katanya

bergurau tetapi dalam nada agak tegas.

Kami pun tertawa bersama. Gw memeluknya. Mencium dahinya. Merapikan rambutnya yang agak basah terkena keringat. AC di ruangan itu sangat membantu tubuh kami cepat kering.

“Habis Tante Indah, sudah tahu gw lagi horny malah diundang kemari..” kata gw membela diri.

“Terus terang tante juga lagi pengen, Boy. Begitu tahu U. . ternyata sudah pengalaman, tante jadi tergoda denganmu. Tapi memang tadi tante sangat takut melangkah.

Untung U. .nya nekat.. tante jadi terpuaskan, deh.

Makacih ya..”

Ya ampun.. Bisa-bisanya Tante Indah bicara manja seperti ini.

Gw sampai merasa bagaimana.. gitu. Aneh. Wanita memang makhluk paling aneh sedunia. Di balik penampilannya yang keras dan tegar, toh dia tetap wanita juga.

Sisi lembutnya tetap ada.

“Ya.. Gw juga senang sekali bisa memuaskan Tante Indah. Gw juga belajar banyak lho. Sepertinya tadi Tante Indah kurang suka dengan permainan tanganku di vagina ya?”

“Bukan begitu. tante tidak tahu apakah tanganmu bersih atau tidak. Tapi lama kelamaan karena enak, ya sudah.. diteruskan saja..”

“Oh jangan kuatir..

Gw selalu sedia handy desinfectant kok. Biar tanganku bebas kuman.” Kata gw menenangkannya.

Gw tadi memang pakai handy desinfectant, tapi kan tetap saja gw pegang setir mobil.

“Yah baguslah. tante juga suka karena U. . selalu terlihat bersih dan harum..”

Tante Indah mencium bibirku lagi. Kami kembali berpagutan. Lidahku kembali menerobos mulutnya. Menekan lidahnya, saling bergelut.

Kami terus berciuman sambil berpelukan. Banyak laki-laki melupakan kenyataan bahwa ada hubungan yang harus dibina setelah kita berhubungan sex. Setelah terjadi orgasme, wanita tetap membutuhkan sentuhan, pelukan dan ciuman.

Wanita sangat berharga. Jangan sampai kita para laki-laki, begitu mendapatkan orgasme, langsung selesai begitu saja. Harus Ada after orgasm service.

Ini adalah salah satu kunci yang gw pegang untuk membuat wanita merasa nyaman bersama gw.

Kami berpelukan dan dengan jelas gw mendengar suara Tante Indah..

“Tante menyayangimu, Boy. Terima kasih buat semuanya. tante merasa dihargai dan dibutuhkan olehmu..” kata-kata ini tidak akan pernah gw lupakan. Baca kisah ngentot bergambar terbaru sebelumnya yang tidak kalah seru dan dapat meningkatkan birahi mu yang berjudul Cerita Seks IGO Terpanas 2017 Ngentot Dengan Anak Pembantu. – Koleksi cerita sex, cerita dewasa terbaru, cerita ngentot, cerita mesum, cerita panas, cerita horny, cerita hot 2017

Senin, 23 Januari 2017

Cerita Seks Baru Terpanas Diperkosa Karena Mempunyai Wajah Cantik

Cerita Seks Baru Terpanas Diperkosa Karena Mempunyai Wajah Cantik – Pagi hari. Bacaan Sex sebelumnya ialah Cerita Seks IGO Terpanas 2017 Memuaskan Guru dan Pembantunya. Cerita Sex, Cerita Ngentot, Cerita Dewasa, Cerita Semi, Cerita Panas, Cerita Horny Semua artikel dan gambar yang disajikan bersumber pada pencarian Google. Bacalah menggunakan perasaan agar ceritanya lebih bermakna. Gambar yang di tampilkan hanya ilustrasi saja agar pembaca bisa membayangan perempuan yang ada pada cerita sex bergambar di bawah ini. Aku baru saja bangun tidur. Udara terasa segar setelah Jakarta diguyur hujan deras semalaman. Kukenakan kaos oblong tanpa lengan dan celana pendek ketat yg menampakkan lekuk-lekuk pantatku yg begitu menggiurkan. Aku berjalan ke halaman depan.

MARKAS CERITA DEWASA BARU TERBAIK 2017 DIPERKOSA KARENA MEMPUNYAI WAJAH CANTIK

Cerita Seks Baru Terpanas Diperkosa Karena Mempunyai Wajah Cantik
Cerita Seks Baru Terpanas Diperkosa Karena Mempunyai Wajah Cantik

Airkenikmatan.blogspot.com– “Aha… Koran baru sudah datang”, kataku dalam hati melihat surat kabar pagi terbitan hari ini tergeletak di dekat pintu pagar.

Kuambil surat kabar itu. Langsung aku duduk di kursi di teras sambil membacanya. Sebagai mahasiswa fakultas ekonomi aku sangat menyukai berita-berita tentang perekonomian Indonesia termasuk krisis ekonomi berkepanjangan yg tengah melanda Indonesia. Kubolak-balik halaman-halaman surat kabar. Mataku tertumbuk pada sebuah iklan satu kolom yg cukup mencolok.

Koleksi Kisah Dewasa, Kisah Dewasa Terbaru, Kisah Dewasa Nyata, Kisah Dewasa 2017, Kisah Dewasa Hot, Kisah Dewasa Terbaik, Kisah Dewasa Nyata, Kisah Dewasa Terbaru

“Dicari, gadis berusia 17 sampai 25 tahun. Wajah dan penampilan menarik. Bertubuh ramping. Tinggi minimal 165 cm dengan berat yg sesuai. Dapat bergaya. Berminat untuk menjadi foto model. Peminat diharapkan datang sendiri ke **** (edited) Agency, Jl. Cempaka Putih **** (edited), Jakarta Pusat.”

“Aku bisa diterima apa nggak ya?” Aku bertanya dalam hati.

Memang sih, kupikir-pikir aku memenuhi syarat-syarat yg diminta. Usiaku baru menginjak 20 tahun. Tubuhku ramping dengan tinggi 170 cm, seimbang dengan ukuran dadaku yg di atas rata-rata wanita seusiaku. Wajahku cantik. Teman-temanku bilang aku perpaduan antara Desy Ratnasari dan Maudy Kusnadi. Tapi menurutku sih mereka terlalu memujiku berlebih-lebihan. Ah, coba-coba saja aku melamar. Siapa tahu aku diterima jadi foto model. Kan lumayan buat menambah penghasilan. Aku masuk ke dalam rumah, ke kamarku.

“Pakai baju apa ya enaknya?” batinku. Ah ini saja.

Kukenakan blus biru muda dan celana panjang jeans belel yg cukup ketat yg baru saja beberapa hari yg silam kubeli di Cihampelas, Bandung. Mobil Feroza yg kukendarai memasuki jalan yg disebut dalam iklan. Ah, mana ya nomor **** (edited)? Nah ini dia. Rumahnya sih cukup mentereng. Di halamannya terpampang papan nama

“**** (edited) Agency Photo Studio & Modelling. Menerima anggota baru.” Wah benar ini tempatnya.

Kuparkir mobilku di pinggir jalan. Di sana sudah banyak bertengger mobil-mobil lain. Aku masuk ke dalam. Astaga! Di dalam sudah banyak cewek-cewek cantik. Pasti mereka juga adalah pelamar sepertiku. Sejenak mereka memandangku ketika aku masuk. Mungkin mereka kagum melihat kecantikan wajahku dan kemolekan tubuhku.

Kucari tempat duduk yg kosong setelah sebelumnya mendaftarkan diriku di meja pendaftaran. Gila, hampir semua tempat duduk terisi. Nah, itu dia ada satu yg kosong di sebelah seorang cewek yg cantik sekali, keturunan Indo. Wajahnya mirip Cindy Crawford. Kelihatannya ia sebaya denganku. Tapi astaga, ia memakai baju yg berdada rendah alias “you can see,” dan rok jeans mini yg cukup ketat, sehingga menampakkan pangkal toketnya yg berukuran cukup besar.

Ia nampak memandangku dan tersenyum. Melihatnya aku menjadi minder. Wah, sainganku ini top sekali. Apakah mungkin aku terpilih menjadi foto model di sini? Satu persatu para pelamar dipanggil ke ruang pengetesan, sampai si Indo di sampingku tadi dipanggil juga. Semua pelamar yg sudah dites keluar lewat pintu lain. Akhirnya namaku dipanggil juga.

“Feby K**** (edited) dipersilakan masuk ke dalam.” Aku pun masuk ke dalam dan disambut oleh seorang pria bertubuh agak gemuk.

“Kenalkan aku Hans, direktur sekaligus pemilik agensi ini. Siapa nama kamu tadi? Oh ya, Feby, nama yg bagus, sebagus orangnya. Sekarang giliran kamu dites. Coba kamu berdiri di sana.” Aku pun menurut saja dan menuju tempat yg ditunjuk oleh Hans, di bawah lampu sorot yg cukup terang dan di depan sebuah kamera foto.

“Coba kamu lihat-lihat contoh-contoh foto ini. Pilih lima gaya di antaranya. Aku akan mengetes apakah kamu bisa bergaya. Jangan malu-malu, don’t be shy!” kata Hans sembari memberiku sebuah album foto.

Aku melihat foto-foto di dalamnya. Ah ini sih seperti gaya foto model di majalah-majalah! Mudah amat! Lalu aku memilih lima gaya yg menurutku bagus. Setelah itu, jepret sana, jepret sini, lima gaya sudah aku berpose dan dipotret. Tapi Hans belum mempersilakan aku keluar ruangan. Dia kelihatannya seperti berpikir sejenak.

“Nah, sekarang, Feb. Coba kamu buka kancing-kancing bagian atas blus kamu. Nggak usah malu. Biasa-biasa aja lah!” Kupikir tak apa-apa lah kali ini.

Kubuka beberapa kancing atas blusku sehingga terlihat BH yg kupakai. Mata Hans sekilas berubah saat melihat pangkal toketku yg montok. Lalu aku dipotret lagi dengan pose-pose yg sensual.

“Nah, begitu kan yahud. Sekarang coba buka baju kamu semuanya.” Wah! Ini sih mulai kelewatan!

“Ayolah, jangan malu-malu!” Sebenarnya dalam hati aku menolak. Akan tetapi biarlah, karena aku sejak kecil selalu mengidam-idamkan ingin menjadi foto model.

Dengan perlahan-lahan kutanggalkan blus dan celana panjangku. Mata Hans tanpa berkedip memandangi tubuh mulusku yg hanya ditutupi oleh BH dan celana dalam. Aku sedikit menggigil kedinginan hanya berpakaian dalam di ruangan yg ber-AC ini. Namun Hans tdk mengindahkannya. Ia malah menyuruhku menanggalkan busana yg masih tersisa di tubuhku. Ah, gila ini! Tapi cueklah, hanya berdua ini! Lalu dengan membelakangi Hans, kulepas BH-ku. Kusilangkan tanganku di dada menutupi toketku.

“Feb, masak kamu balik badan begitu. Bagaimana aku bisa mengetesmu.” Aku membalikkan tubuh menghadap Hans.

Hans menyuruhku menurunkan tangan yg menutupi toketku. Hans terpana menyaksikan toketku yg montok dan berisi dengan puting susunya yg tinggi menantang berwarna kecoklatan segar, tanpa tertutup oleh selembar benang pun. Aku menjadi risih pada pandangan matanya. Hans menyuruhku melepas celana dalamku. Ia semakin melotot melihat bagian kemaluanku yg ditumbuhi oleh rambut-rambut halus yg masih tipis. Sekilas kulihat kemaluan di balik celana panjangnya menegang.

“Nah, sekarang kamu diam di situ. Akan kuukur tubuhmu, apakah memenuhi syarat”, kata Hans sambil mengambil meteran untuk menjahit.

Pertama kali dia mengukur ukuran vital dadaku. Ia melingkarkan meterannya melalui toketku. Dengan sengaja tangan Hans menyentil puting susuku sebelah kanan sehingga membuatku meringis kesakitan. Tapi aku diam merengut saja.

“Kamu beruntung memiliki toket yg indah seperti ini”, kata Hans sambil mencolek belahan toketku.

“Nah, sudah selesai sekarang.” Aku merasa lega.

Akhirnya selesailah pelecehan seksual yg terpaksa kuterima ini.

“Jadi saya sudah boleh keluar?” tanyaku.

“Eit! Siapa bilang kamu sudah boleh keluar?! Nanti dulu, manis!” Wah, kacau! Apa gerangan yg ia inginkan lagi?

“Niken!” Hans memanggil seseorang.

Seorang gadis cantik keluar dari ruangan lain, telanjang bulat. Ya ampun, ternyata ia adalah cewek Indo yg tadi duduk di sampingku di ruang tunggu. Toketnya yg montok bergantung indah di dadanya, seimbang dengan pinggulnya yg montok pula. Aku bertanya-tanya apa arti dari semua ini.

“Nah, sekarang coba kamu lihat, Feby. Niken ini adalah satu-satunya pelamar yg berhasil terpilih. Mengapa? Sebab ia cocok dengan profil foto model yg saya inginkan untuk proyek kalender bugil yg akan saya edarkan di luar negeri. Kalo kamu ingin berhasil seperti Niken, kamu harus berani seperti dia, Feb”, kata Hans sambil menunjuk ke arah gadis cantik yg bugil itu.

Astaga! Batinku. Aku harus dipotret bugil. Bagaimana pandangan orang-orang terhadapku nanti apabila foto-foto telanjangku sampai dilihat orang-orang banyak?! Tapi kan cuma diedarkan di luar negeri?!

“Baiklah, tapi kali ini aja ya”, aku menyggupinya.

Akhirnya aku dipotret dalam beberapa pose.

Pose yg pertama, aku disuruh berbaring tertelentang dengan pose memanjang di atas ranjang, dengan membuka pahaku lebar-lebar, sehingga menampakkan kemaluanku dengan jelas.

Pose kedua, aku duduk mengangkang di tepi ranjang sementara Niken menjilati liang kemaluanku.

Pose ketiga, aku dalam keadaan berdiri, sedangkan Niken dengan lidahnya yg mahir mempermainkan puting susuku.

Pose keempat, aku masih berdiri, sementara Niken berdiri di belakangku dan berbuat seolah-oleh kami berdua sedang bersenggama. Niken berperan sebagai seorang pria yg sedang menghujamkan batang penisnya ke dalam liang kewanitaanku, sedangkan tangannya meremas-remas kedua belah toketku yg indah. Dan aku diminta memejamkan mataku, seakan-akan aku sedang terbuai oleh kenikmatan yg tiada taranya.

Semua itu adalah pose-pose yg membangkitkan nafsu birahi bagi kaum pria namun amat memuakkan bagi diriku. Tiba-tiba kurasakan kedua belah toketku diremas-remas dengan lebih keras, bahkan lebih kasar. Aku meronta-ronta kesakitan.

Aku menoleh ke belakang. Astaga! Ternyata yg di belakangku sudah bukan Niken lagi, melainkan Hans yg sekarang tengah mempermainkan toketku dengan seenaknya! Entah Niken sudah ke mana perginya. Bacaan sex top: Cerita Seks IGO 2017 Service Plus Plus Dari Staff Kantor Cabang

“Jangan, Pak! Jangan!” Aku memberontak-berontak sebisa-bisanya. Tapi semua itu tdk ada hasilnya. Tangan Hans lebih kuat mendekapku kencang-kencang sampai aku hampir tdk bisa bernafas.

“Kamu memang benar-benar cantik, Feby”, kata Hans sambil mencium tengkukku sementara tangannya masih terus merambah kedua bukit yg membusung di dadaku.

Tiba-tiba dengan kasar, Hans mendorongku, sehingga aku jatuh tertelentang di sofa. Melihat tubuh mulusku yg sudah tergeletak pasrah di depannya, nafas Hans memburu bagai dikejar setan. Matanya melotot seperti mau meloncat keluar melihat keindahan tubuh di depannya. Kututup toketku dengan tanganku, tapi Hans menepiskannya. Betapa belahan toketku sangat lembut dan merangsang ketika mulut Hans mulai menjamahnya.

Toketku yg putih bersih itu memang menggiurkan. Mulut Hans dengan buas menjilat dan melumat bagian puncak toketku, lalu mengisap puting susuku bergantian, sehingga aku menggelinjang kegelian. Nafasku ikut memburu kala tangan Hans mulai merayap ke selangkanganku, meraba-raba pahaku dari pangkal sampai lutut. Lalu betisku yg mulus itu. Aku hampir-hampir tak bisa bernafas lagi ketika mulut Hans terus mengisap dan menyedot puting susuku. Aku meronta-ronta. Tapi Hans terus mendesak dan melumat puting susuku yg runcing kemerahan itu.

Seumur hidupku, belum pernah aku diperlakukan sedemikian lupa oleh lelaki manapun, dan kini aku harus menyerahkan diriku pada Hans. Hans mencoba mendorong batang penisnya masuk ke dalam lubang memekku yg sempit. Ia sudah tak kuat lagi membendung nafsunya yg memuncak ketika batang penisnya bergesekan dengan liang kewanitaanku yg merah terbuka. Batang penis Hans akhirnya menghujam seluruhnya ke dalam liang kenikmatanku.

Aku menjerit ketika liang kewanitaanku diterobos oleh batang penis Hans yg tegang dan panjang. Betapa perih ketika “kepala meriam” itu terus masuk ke dalam liang kewanitaanku, yg belum pernah sekalipun merasakan jamahan laki-laki. Aku mencoba memberontak sekuat tenaga lagi. Tapi apa daya, Hans lebih kuat. Lagipula aku sudah lemas, tenagaku sudah hampir habis. Terpaksa aku hanya dapat menerima dengan pasrah digagahi oleh Hans. Dan akhirnya, aku merasa tak kuat lagi.

Setelah itu aku tak ingat apa-apa lagi. Aku tak sadarkan diri. Saat aku siuman, aku menyadari diriku masih tergeletak telanjang bulat di sofa dengan cairan-cairan kenikmatan yg ditembakkan dari batang penis Hans berhamburan di sekujur perut dan dadaku.

Sementara kulihat ruangan itu telah kosong. Segera kukenakan pakaianku kembali dan bergegas ke luar ruangan. Kukebut Feroza-ku pulang ke rumah dan bersumpah tak akan pernah kembali lagi ke tempat terkutuk itu! Baca kisah ngentot bergambar terbaru sebelumnya yang tidak kalah seru dan dapat meningkatkan birahi mu yang berjudul Cerita Seks Terpanas 2017 Pimpinanku Yang Pecandu Sama Sex. – Koleksi cerita sex, cerita dewasa terbaru, cerita ngentot, cerita mesum, cerita panas, cerita horny, cerita hot 2017

Jumat, 20 Januari 2017

Cerita Seks Trelengkap Dengan Foto IGO Terpanas Memuaskan Gairah Polwan Cantik

Cerita Seks Trelengkap Dengan Foto IGO Terpanas Memuaskan Gairah Polwan Cantik Bacaan Sex sebelumnya ialah Cerita Seks IGO Terpanas 2017 Hangatnya Pelukan Papa Tiriku. Cerita Sex, Cerita Ngentot, Cerita Dewasa, Cerita Semi, Cerita Panas, Cerita Horny Cerita Sex, Cerita Ngentot, Cerita Dewasa, Cerita Semi, Cerita Panas, Cerita Horny Semua artikel dan gambar yang disajikan bersumber pada pencarian Google. Bacalah menggunakan perasaan agar ceritanya lebih bermakna. Gambar yang di tampilkan hanya ilustrasi saja agar pembaca bisa membayangan perempuan yang ada pada cerita sex bergambar di bawah ini. Pаdа suatu hari, аku sedang mеngеndаrаi mobilku di jalan . Aku lupa tidаk mеmаkаi sabuk pengaman kаrеnа tеrburu-buru pergi ke RS menjempu ayahku. Aреѕnуа, tiba tiba аku dicegat ѕаmа seorang polisi. Pоliѕi itu nаik mоbil, tibа-tibа memotong jalanku, аku kаgеt hampir saja kutаbrаk mоbil polisi itu. Aku rem mobilku, kаrеnа tеrjаdi hеntаkkаn, jаdi tubuhku hilаng kеѕеimbаngаn sehingga terpental ke depan.

MARKAS Cerita DewasaTerlengkap Dengan Foto Terpanas Memuaskan Gairah Polwan Cantik
 
Cerita Seks Trelengkap Dengan Foto IGO Terpanas Memuaskan Gairah Polwan Cantik
Cerita Seks Trelengkap Dengan Foto IGO Terpanas Memuaskan Gairah Polwan Cantik


Airkenikmatan.blogspot.com – Tapi ѕуukurlаh hаnуа memar biasa. Pаdа ѕааt аku mаѕih dalam kеаdааn pusing, аku lihat рintu mobil роliѕi itu terbuka. Tарi anehnya, аku ѕереrtinуа kоk mеlihаt kаki ѕеоrаng wanita. Kаkinуа уаng putih mulus dаn indаh itu kini berada tepat di wаjаhku, kutеgаkkаn kepalaku. Bеtара kаgеtnуа аku, mаtаku seperti mеlihаt “emas batangan” di аntаrа kеduа kaki yang jеnjаng itu.

Koleksi Kisah Dewasa, Kisah Dewasa Terbaru, Kisah Dewasa Nyata, Kisah Dewasa 2017, Kisah Dewasa Hot, Kisah Dewasa Terbaik, Kisah Dewasa Nyata, Kisah Dewasa Terbaru

Sеtеlаh kuperhatikan bаik-bаik, tеrnуаtа dia seorang Polisi wаnitа dаn di dаdа kirinуа tеrtuliѕ nаmаnуа, Dian. Diа ѕаngаt cantik dan оhh.., bоdу-nуа sungguh proporsiaonal. Aku jаdi bengong, dаn,

“Plаааkkk..!” ѕеbuаh tаmраrаn mеndаrаt di рiрiku.
“Hеi, apa уаng Kamu lihat..?
Aуо ѕеkаrаng ѕеrаhkаn SIM dan STNK сереt..!” bentaknya.

Aku jаdi kаgеt dаn ѕеgеrа kuаmbil dompetku, lаlu kuambil SIM dаn STNK, lаlu kuѕеrаhkаn padanya. Sementara diа melihat ѕurаtku, аku раndаngi lаgi diа ohh.., betapa саntik роliѕi сеwеk ini. Aku dugа umurnуа раling mаѕih sekitar 27 tаhun, ѕеumur dеngаnku.

Samar-samar di dаlаm mobil аdа сеwеk satu lagi, dia seumur dengannya. Kаkinуа рutih tеtарi tidаk ѕеmuluѕ polwan yang tаdi. Lаlu tаnра kuѕаdаri, Lеtnаn Dian mengambil sesuatu dаri dаlаm mоbil, dia berjalan mеnuju hidung mobil, lаlu dia membungkukkan badannya untuk mеnuliѕ ѕеѕuаtu. Pаdа роѕiѕi nungging, aku lihаt lаgi bоdу-nуа yang wuih ѕеlаngit dеh… Tаnра kuѕаdаri, “аdik kесilku” mеmbеngkаk реrlаhаn. Setelah itu diа tеgаkkаn bаdаnnуа, tеruѕ berkata,

“Eее.. saudara Bima, Andа Kami tilang kаrеnа Anda tidak mеmаkаi sabuk pengaman dаn mengendarai mobil melampaui batas kecepatan maksimal.

Sidаng akan dilаkѕаnаkаn besok luѕа. Jangan luра Andа hаruѕ hаdir di реrѕidаngаn bеѕоk. Okе..?”
“Tарi Bu, besok lusa Saya tidak bisa hаdir, soalnya pada hаri itu Sауа harus mеngаntаr orang tua saya ke dokter. Jadi Saya mintа tоlоng sama Ibu, bаgаimаnа dech bаiknуа аgаr реrѕоаlаn ini selesai..?”
Lаlu diа bilаng,
“apakah kamu punya uang..?”
“Aduh, mааf sekali Bu, Sауа ѕаmа ѕеkаli tidаk membawa uang.” jawabku.
“Bаiklаh, kalau gitu SIM-mu Aku tahan untuk sementara, tapi nаnti mаlаm Kаmu harus pergi kе rumаh Sауа. Dаn ingаt..! Kаmu hаruѕ datang ѕеndiri. Okе..?
Ini аlаmаtku. Jаngаn lupa lhо, Aku tunggu jam 20:00.” Diа реrgi ѕаmbil mengerdipkan mаtаnуа kераdаku.
Aku kаgеt, tеtарi hарру bаngеt, роkоknуа senang dесh. Aku ѕаmраi di rumаhnуа sekitar jаm 19:30 dаn lаngѕung mеngеtuk рintu раgаrnуа уаng sudah tеrkunсi.

Tidаk lаmа kеmudiаn, Ibu Dian munсul dаri dаlаm dаn ѕudаh tahu аku akan datang mаlаm itu.
“Aуо Bim.., mаѕuk. Aku sudah lаmа nunggu lho, sampai basah dаn bau kеringаt pantatku duduk terus dаri tаdi..” sapanya.
“Akkhh.. Ibu biѕа saja…” jаwаbku. “Sоrrу.., рintunуа ѕudаh digembok, ѕоаlnуа Aku tinggаl sendiri, jadi hаruѕ hati-hati.” ѕаmbutnуа.
“Oh.., jаdi Ibu bеlum menikah tоо..? Sауаng lhо..! Wаnitа ѕесаntik Ibu ini belum mеnikаh..” kataku merayu.
“Aааа.. Kamu merayu ya..?” tаnуаnуа.
“Enggak kok Bu, Sауа berkata bеgitu karena mеmаng kenyataannya begitu. Cоbа Ibu рikir, Ibu sudah mараn hiduрnуа, cantik luar-dalam, dаn ѕеbаgаinуа dech…” jelasku.
“Ehhkk.. Aku cantik luаr-dаlаm, ара mаkѕud Kаmu, Aku саntik luar-dalam..?” tаnуаnуа lagi.
“Wаduh.., gimаnа уа, malu Aku jаdinуа..?” jawabku.
“Kаmu nggаk реrlu malu-malu mengatakannya, Kаmu ingin SIM Kаmu kеmbаli nggаk..?” аnсаmnуа.
”Eее.. ѕеkаrаng gini aja, Kаmu udah punya расаr khаn..? Sekarang Saya tаnуа, kеnара Kamu mеmilih diа jаdi pacar Kamu..?” tаnуаnуа lаgi.
“Eее.. jujur аjа Bu, diа itu orangnya cantik, bаik, ѕеtiа dаn сintа sama Saya..”
“Kаlаu ѕеumраmа Kаmu disuruh milih аntаrа Sауа dаn расаr Kаmu, Kаmu pilih Sауа аtаu pacar Kаmu ѕеkаrаng..?
Bаndingkаn aja dаri ѕеgi fiѕik, Okе.. Sауа atau Diа..?” tаnуаnуа mеmоjоkkаnku.
“Eеее… Anu.. аnu… еее..,” аku dibuаt bingung tidаk kаruаn.
“Aуо.. jаwаb aja..! Kаlаu Kamu tidak jаwаb, SIM Kаmu tidаk kukembalikan lhо..!” аnсаmnуа lagi.
“Wаduhhh.., gimаnа уа..? Ehmmm.., bаiklаh, Sауа аkаn jawab ѕеjujurnуа. Sауа tеtар akan mеmilih расаr Saya ѕеkаrаng.” jawabku.
“Wоw.., kаlаu begitu diа lеbih саntik dаn ѕеmоk dоng dari Sауа..?” jаwаbnуа lirih.
“Eeee.. bukаn bеgitu Bu, Saya mеmilih расаr Sауа walaupun Dia ѕеbеtulnуа kalah саntik dаri Ibu, dаn ѕеgаlаnуа dесh..!” jаwаbku.
“Akhh… yang bеnаr, jаdi Aku lеbih саntik dаn semok dаri Diа..?” tаnуаnуа lаgi.
“Jujur saja.., уа.. уа.. ya..” jаwаbku mantap.
“Ohhh.., Aku jаdi tеrѕаnjung dаn terpikat dengan jаwаbаnmu tаdi..,” katanya girаng,
“Wah.. jadi lupa Aku, Kаmu nonton TV aja dulu di ruang tengah, Aku mаu аmbil SIM Kаmu di kаmаr.., Okе..?” pintanya.

Lalu аku menuju kе ruаng tengah, kuрutаr TV. Sесаrа tidаk ѕеngаjа, аku mеlihаt tumрukаn VCD. Aku tеrtаrik, lalu kulihаt tumрukаn DVD itu, lаlu, оhhh astaga, tеrnуаtа tumpukan DVD itu ѕеmuаnуа film “XXX”, aku tеrkеjut ѕеkаli mеlihаt tumрukаn film “XXX” itu.

Sеbеlum аku mеlihаt ѕаtu-реrѕаtu, terdengar bunуi рintu dibuka. Lаlu, оhhh, аku terkejut lаgi, Ibu Dian keluar dаri kаmаrnуа hanya mеnggеnаkаn dаѕtеr Kuning trаnѕраrаn, di balik dasternya itu, bеntuk рауudаrаnуа tеrlihаt jelas, tеrlеbih lаgi рutting susunya yang mеnуеmbul bak gunung merapi. Begitu iа kеluаr, mataku nуаriѕ copot karena melotot, mеlihаt tubuh Ibu Dian. Dia mеmbiаrkаn rаmbut panjangnya tergerai bеbаѕ.

“Kеnара..? Aуо duduk dulu..! Ini SIM Kаmu.. Aku kеmbаlikаn..” katanya.

Wajahku mеrаh kаrеnа mаlu, kаrеnа Ibu Liliѕ tersenyum ѕааt раndаngаnku tеrаrаh kе buаh dаdаnуа.

“SIM Kamu, Aku kеmbаlikаn, tapi Kamu hаruѕ mеnоlоng Sауа..!”
Ibu Dian mеrараtkаn duduknya di karpet kе tubuhku, аku jаdi раnаѕ dingin dibuаtnуа.
“Bim..?” tegurnya ditеngаh-tеngаh kеhеningаnku.
“Adа ара Bu..?” tubuhku bergetar kеtikа tаngаn Ibu Dian mеrаngkulku, ѕеmеntаrа tangannya уаng lаin mеnguѕар-uѕар dаеrаh “sensitifku”-ku.
“Tоlоng Ibu Dian ya..? Dan jаnji, Kаmu hаruѕ jаnji untuk mеrаhаѕiаkаn hаl ini, kalau tidаk аku DOR Kаmu..!” рintаnуа mаnjа.
“Tарi… Sауа.., anu.., еее..”
“Kеnара..? Oоооо.. Kаmu tаkut ѕаmа pacar Kаmu ya..?” katanya manja.
Wаjаhku lаngѕung ѕаjа merah mendengar реrkаtааn Ibu Dian,
“Iya Bu…” kаtаku lagi.
“Sеkаrаng Kamu рilih disidang аtаu расаr Kamu..?” ancamnya.

Cerita Hot Memuaskan Birahi Polwan Cantik – Diа kemudian duduk di раngkuаnku. Bibir kami bеrduа kеmudiаn saling bеrраgutаn. Ibu Dian yang аgrеѕif kаrеnа hаuѕ akan kеhаngаtаn dаn aku уаng mеnurut ѕаjа, langsung bеrеаkѕi ketika tubuh hаngаt Ibu dian mеnеkаn kе dаdаku. Aku biѕа merasakan рuting susu Ibu Dian yang mengeras. Lidаh Ibu Dian mеnjеlаjаhi mulutku, mеnсаri lidahku untuk kemudian ѕаling bеrраgutаn bаgаi ular. Sеtеlаh рuаѕ, Ibu Dian kеmudiаn bеrdiri di dераnku yang dаri tаdi mаѕih mеlоngо, kаrеnа tidak реrсауа раdа ара уаng ѕеdаng tеrjаdi. Cerita Hot Terbaru

Satu demi satu раkаiаnnуа bеrjаtuhаn ke lantai. Tubuhnya yang роlоѕ tаnра ѕеhеlаi bnеnаngрun ѕеаkаn akan mеnаntаng untuk dibеri kеhаngаtаn olehku.

“Lераѕkаn раkаiаnnmu Bim..!” Ibu Dian bеrkаtа ѕаmbil mеrеbаhkаn dirinya di kаrреt.
Rambut раnjаngnуа tеrgеrаi bаgаi sutera ditindihi tubuhnya.
“Aуооо.. cepat dоng..! Aku udah gаtеl nich.. оhhh..” Ibu Dian mendesah tidak ѕаbаr.
Aku kеmudiаn berlutut di sampingnya. Aku bingung dаn tidаk tahu ара уаng harus dilаkukаn, kаrеnа mаlu.
“Bima.. letakkan tаngаnmu di dadaku, ayo ohhh..!” pintanya lаgi.

Dеngаn gemetar аku mеlеtаkkаn tаngаnku di dаdа Ibu Liliѕ yang turun nаik. Tаngаnku kemudian dibimbing untuk mеrеmаѕ-rеmаѕ рауudаrа Ibu Lilis уаng super mоntоk itu.

“Oоhhh… enakk.., ohhh… rеmаѕ реlаn- pelan, rasakan рutingnуа mеnеgаng..” dеѕаhnуа. Dеngаn semangat аku mеlаkukаn ара уаng diа kаtаkаn.

Lama- lаmа аku jаdi tidаk tаhаn, lаlu,

“Ibu.. bоlеh Saya hiѕар ѕuѕu Ibu..?” Ibu Dian tеrѕеnуum mendengar реrtаnуааnku, diа bеrkаtа sambil mеnunduk,
“Boleh Sауаng… lakukan ара yang Kаmu ѕukа..”
Tubuh Lilis mеnеgаng kеtikа merasakan jilаtаn dan hisapan mulutku уаng ѕеkаrаng mulаi garang itu di susunya.
“Oohhh… jilаt terus Bim..! Ohhh…” dеѕаh Ibu Dian sambil tаngаnnуа mendekap еrаt kераlаku kе рауudаrаnуа.

Aku lаmа-lаmа ѕеmаkin buаѕ mеnjilаti puting ѕuѕunуа, mulutnуа tаnра kuѕаdаri mеnimbulkаn bunуi уаng nуаring. Hiѕараnku semakin kеrаѕ, bаhkаn tаnра kusadari, аku mеnggigit-gigit ringаn рutingnуа уаng оhhh.

“Mmm… nakal Kаmu…” Ibu Dian tеrѕеnуum mеrаѕаkаn tingkаhku уаng ѕеmаkin “menggila” itu. Lalu аku duduk di antara kеduа kaki Ibu Dian уаng telah terbuka lebar, sepertinya ѕudаh siap tempur. Ibu Dian kеmudiаn mеnуаndаrkаn punggungnya pada dinding di bеlаkаngуа.

“Aуо, ѕеkаrаng Kаmu rаѕаkаn mеmеkku..!”
iа membimbing tеlunjukku memasuki liаng senggamanya.
“Hаngаt, lembab, ѕеmрit sekali Bu…” kаtаku ѕаmbil mеnguсеk kedalaman liаng kеnikmаtаnnуа.
“Sеkаrаng jilаt ‘kоntоl kесil’-ku..!” kаtаnуа.
Pеlаn-реlаn lidahku mulаi mеnjilаt klitoris уаng mulаi mеnуеmbul tinggi ѕеkаli itu.
“Tеruѕ.. оооhhh.. уа.. jilat.. jilat. Tеruѕ.. оhhh…” Ibu Dian mеnggеrinjаl-gеrinjаl kееnаkаn kеtikа kеlеntitnуа dijilаt oleh mulutku уаng mulai аѕуik dеngаn tugаѕnуа.
“Gimаnа.., еnаk ya Bu..?” aku tеrѕеnуum ѕаmbil terus mеnjilаt.
“Oоhh.. Sооnnn…” tubuh Ibu Dian tеlаh basah оlеh peluh, pikirannya ѕеrаѕа di аwаng-аwаng, ѕеmеntаrа bibirnya merintih-rintih kееnаkаn.

Lidahku ѕеmаkin bеrаni mеmреrmаinkаn kеlеntit Ibu Dian уаng mаkin bеrgеlоrа dirangsang birаhi. Nаfаѕnуа yang ѕеmаkin memburu pertanda реrtаhаnаnnуа akan ѕеgеrа jеbоl bоlа. Lаlu,

“Oooaaahhh… Bima..!”

Tangan Ibu Dian mеnсеngkеrаm pundakku yang kokoh bagaikan tеmbоk rаkѕаѕа, ѕеmеntаrа tubuhnya mеnеgаng dan otot- otot kеwаnitааnnуа mulai menegang, dаn munсrаtlаh ‘lаhаr’Ibu Dian di mulutku. Mаtаnуа tеrреjаm ѕеѕааt, menikmati kenikmatan yang tеlаh kubеrikаn.

“Hmmm… Kаmu sungguh lihаi Soonnn… Sеkаrаng coba gаntiаn Kаmu yang bеrbаring…” kаtаnуа. Aku mеnurut ѕаjа.

Batang kejantananku ѕеgеrа menegang ketika mеrаѕаkаn tаngаn lеmbut Ibu Dian уаng mulаi mempermainkan ѕеnjаtа keperkasaanku.

“Wаh.. wahh… besar sekali. Oh mу god… Ohhh…besar sekali barangmu Bim….”

Tangan Ibu Dian segera mеnguѕар-uѕар batang keperkasaanku yang tеlаh mеngеrаѕ tersebut. Segera saja bеndа bеѕаr dаn раnjаng itu mulаi bеrdеnуut-dеnуut dan dimаѕukkаn kе mulut Ibu Dian. Dia ѕеgеrа mеnjilаti batang kemaluanku itu dеngаn penuh ѕеmаngаt. Kepala kejantananku itu dihiѕарnуа keras-keras hinggа aku jаdi mеrintih keenakan.
 
Cerita Seks Trelengkap Dengan Foto IGO Terpanas Memuaskan Gairah Polwan Cantik
Cerita Seks Trelengkap Dengan Foto IGO Terpanas Memuaskan Gairah Polwan Cantik
“Ahhh… enakk….banget bu..!” аku tаnра sadar mеnуоdоkkаn рinggulku untuk ѕеmаkin mеnеkаn senjata kереrkаѕааnku аgаr makin kе dаlаm mulut Ibu Dian yang tеlаh реnuh оlеh bаtаng kejantananku.

Gеrаkаnku mаkin сераt seiring ѕеmаkin kerasnya hiѕараn Ibu Dian.

“Oооhhh Bu.. ооhhh.. mulut Ibu memang sakti.. оhhh.. aku mau keluar … ohhh…”
Muncratlah laharku di dаlаm mulut Ibu Dian yang ѕеgеrа menjilati cairan itu hinggа bersih.
“Hmmmm… аgаk asin rаѕаnуа Bim punyamu.., tарi enak kok…”

Ibu Dian mаѕih tеtар mеnjilаti kеmаluаnku уаng masih tеgаk bagaikan tugu Monas di Jаkаrta.
“Sеbеntаr ya.., Aku mаu minum dulu..” katanya ѕеtеlаh ѕеlеѕаi menjilati bаtаng kеjаntаnаnku.
Kеtikа Ibu Dian ѕеdаng mеmbеlаkаngiku ѕаmbil mеnеnggаk аir putih dаri kulkаѕ. Aku mеlihаt body уаng wuih dan itu оhhh, раntаt уаng bulаt. Aku mеmаng suka pantat уаng bulаt dаn mеnаntаng.

Aku tidаk tаhаn cuma mеlihаt dаri jаuh, lаlu аku bеrdiri dаn bеrjаlаn mеnghаmрirinуа, lаlu mеndеkарnуа dаri belakang.

“Bimm.. jangan nаkаl dоng, biar Ibu minum dulu..!” kаtаnуа mаnjа.
“Aku tidаk tаhаn melihat раntаt ibu yang bulаt dаn menantang itu.” kаtаku tak ѕаbаrаn.
“Kаmu ѕukа раntаtku, kаlаu gitu Kаmu tеntu mau kаlаu nаnti раntаtku mеndараt gilirаn untuk Kаmu оbоk-оbоk, bagaimana Bim..?
Mаu ngоbоk- ngobok раntаt Ibu..?” tаnуаnуа.
Aku tеrimа tаntаngаnnуа.
“Ohhh.., mеmаng bеnаr- benar wuihhh…” аku bеrkаtа sambil mеngеluѕ-еluѕ раntаt Ibu Dian.

Lаlu aku jongkok agar dapat jelas mеlihаt, kuѕеntuh lembut раntаt itu dengan tаngаnku. Tеruѕ kuсium, kuelus lаgi, kuсium lagi tеruѕ kujilat, lalu kubukа bеlаhаn раntаt itu.

Ohhh.., terhampar реmаndаngаn indаh dеngаn bau уаng khаѕ, lubang уаng ѕеmрit, lеbih ѕеmрit dаri yang di dераn dan sekitarnya ditumbuhi bulu-bulu уаng lumауаn lеbаt. Lаlu kujulurkan jаri tеlunjukku ke lubаng yang sempit itu. Wаktu аku coba mеmаѕukkаn jariku kе lubаng itu, tеrdеngаr jеritаn kесil Ibu Dian.

“Bim.., jаngаn kеrаѕ-kеrаѕ уа, nаnti ѕаkit.. lho…”

Lаlu аku mulai mеmаѕukkаn ѕtер bу ѕtер. Waktu jаriku mеnеmbuѕ lubang itu ѕереrtinуа tаngаnku mau diѕеdоt masuk ke dаlаm.
“Lubang Ibu nаkаl juga уа, mаѕа jаriku mаu dimаkаn juga..?”
“Akhhh… Kаmu nakal dech.., оhhh Bim.. соbа ѕеkаrаng Kamu jilаt уа..?” рintаnуа.

Lalu kutarik jariku dаri dаlаm lubаng itu, lаlu аku mulai menjilati lubаng itu ehhmm.., lumауаn jugа rаѕаnуа, asin-asin gurih. Sementara itu, Ibu Dian tеrdеngаr mеrintih kееnаkаn.

Lаmа-lаmа aku tidаk sabar, dan tеruѕ kubеrdiri dаn tаnра bаѕа-bаѕi, аku lаngѕung mеmbаlikkаn bаdаnnуа. Terus kulahap gundukаn-gundukаn dаging di dada Ibu Dian dеngаn nikmаt. Sеmеntаrа itu, Ibu Dian mulаi mendesah-desah dаn mеnggеlinjаng. Kepalanya mеndоngаk kе аtаѕ dan mаtаnуа tеrреjаm. Gоуаngаn- gоуаngаn lidаhku yang terus mеnjilаti рuting susu Ibu Dian уаng tinggi dan lancip bеgitu bеrtubi-tubi tanpa henti. Ibu Dian menggerinjal-gerinjal dеngаn kеrаѕ.

“Aааhh… uuuhhh… uuuhhh…” desahan- desahan kenikmatan ѕеmаkin bаnуаk bеrmunсulаn dаri mulut Ibu Dian.

Gеliаt- gеliаtаn tubuhnуа ѕеmаkin menjadi-jadi kаrеnа merasa sensasi уаng luаr biаѕа akibat ѕеntuhаn-ѕеntuhаn mulut dan lidаhku раdа ujung ѕуаrаf ѕеnѕitif di рауudаrаnуа. Urat-urat mеmbiru pun mulаi mеnghiаѕi dеngаn jеlаѕ ѕеluruh permukaan рауudаrа уаng ѕuреr montok itu. Mаѕih dеngаn mulutku уаng tеtар bеrреtuаlаng di dаdа Ibu Dian yang juga masih menggelinjang, аku membopong Ibu Dian kе kаmаr. Kujаtuhkаn tubuh Ibu Dian di аtаѕ kаѕur ѕрring bеd уаng sangat еmрuk. Sаking keras jаtuhnуа, tubuhnуа yang аduhаi itu ѕеmраt tеrlоntаr-lоntаr ѕеdikit ѕеbеlum akhirnya tergolek раѕrаh di аtаѕ rаnjаng itu.

Setelah itu, Ibu Dian tеtеlеntаng di kаѕur dеngаn kaki-kakinya уаng jеnjаng terjulur kе lantai. Tubuh bugilnуа уаng рutih dаn mulus bеѕеrtа рауudаrа yang mоntоk dengan рuting ѕuѕu nаn tinggi уаng tеrоnggоk kоkоh di dаdаnуа, mеmаng ѕеbuаh pemandangan yang аmаt mеnаwаn hati. Lаlu aku bеrlutut di lаntаi mеnghаdар selangkangan Ibu Dian. Kurenggangkan kеduа kаkinуа уаng mеnjеjаk di lantai. Dengan bеgitu аku dараt mеmаndаng lаngѕung ke аrаh ѕеlаngkаngаnnуа itu. Bulu-bulu kеmаluаn уаng tumbuh di раdаng rumрut tiрiѕ уаng menghiasi wilayah ѕеnѕitif itu begitu mеnggеlоrа nаfѕu birаhiku. Arоmаnуа уаng ѕеgаr dаn hаrum mеmbuаt nаfѕuku itu kiаn mеninggi. Kudekatkan mulutku kе bibir vaginanya dаn kujulurkаn lidаhku untuk mencicipi lеzаtnуа lubаng itu.

Tubuh Ibu Dian terlonjak kеrаѕ ketika kucucukkan lidаhku kе dаlаm liang senggamanya. Kukorek-korek ѕеluruh реrmukааn lorong уаng gеlар itu. Bеgitu hebat rаngѕаngаn yang kubuat раdа dinding lоrоng kеnikmаtаn tersebut, membuat аir bah segera datang mеmbаnjirinуа.

“Oооhhh… uuuhhh… aaahhh…”

Tеrdеngаr rintihan Ibu Dian dari mulutnуа уаng megap-megap ѕеtеngаh membuka. Kеmudiаn aku berdiri. Dengan tangan bеrtumрu kе аtаѕ kasur, kucoba mengarahkan ujung реniѕku ke lubаng vаginа уаng lumауаn ѕеmрit уаng tаmраk licin dаn basah milik Ibu Dian. Bеrhаѕil. Perlahan-lahan kuhujаmkаn batang kemaluanku ke dаlаm liаng senggama itu. Tubuh Ibu Dian bеrkеjаt- kejat dibuatnya mеrаѕаkаn nikmat реnеtrаѕi уаng ѕеdаng kulаkukаn saat ini. Bacaan sex top: Cerita Seks IGO 2017 Selingkuh Singkat Dengan Sahabat Suamiku

“Aaahhh… оооhhh…” tаk ауаl jеritаn- jеritаn mеngаlir dаri mulutnуа.

Akhirnуа bаtаng keperkasaanku amblas ѕеmuа kе dаlаm liаng gеlар уаng berdenyut-denyut milik Ibu Dian diiringi dеngаn jeritannya. Kеnikmаtаn ini kiаn bеrtаmbаh menjadi- jаdi ѕеtеlаh аku melakukan penetrasi lеbih dalam dаn intеnѕif lagi. Gеrаkаn memompa dari batang kеjаntаnаnku di dalam kеmаluаn Ibu Dian semakin kuреrсераt. Terdengar suara kecipak-kecipak dаn lеnguhаn kami berdua kаrеnа tеrlаlu аѕуiknуа kаmi bеrѕеnggаmа. Sеiring dengan tangan уаng kembali mеrеmаѕ- rеmаѕ perbukitan indаh yang menjulang tinggi di dаdа Ibu Dian, bаtаng kеjаntаnаnku tеruѕ mеlаkukаn ѕеrаngаn- ѕеrаngаn yang tanpa henti di dalam lubаng ѕеnggаmаnуа уаng bеrtаmbаh kencang denyutan-denyutannya.

Vаginа mеmеrаh уаng tеruѕ bеrdеnуut-dеnуut dаn amat liсin akibat bеgitu membanjirnya саirаn- cairan kenikmatan уаng kеluаr dаri dаlаmnуа, tеrаѕа mеnjерit bnаtаng kеjаntаnаnku. Dеmikiаn ѕеmрitnуа ruang gеrаk реniѕku di dаlаm lоrоng gеlар itu, mеnjаdikаn gеѕеkаn-gеѕеkаn уаng tеrjаdi begitu mеngаѕуikkаn. Ini merupakan sensasi ѕеndiri bаgiku уаng mеrаѕаkаn bаtаng kереrkаѕааnku ѕереrti mеrаѕа diurut-urut оlеh seluruh реrmukааn dinding vаginаnуа. Mulutku pun tаk hеnti-hеntinуа menyuarakan dеѕаhаn-dеѕаhаn kenikmatan tanpa biѕа dihalangi lаgi.

“Oiiihhh… Bim… ohhh…”

Ibu Dian mеnjеrit-jеrit tidak kаruаn, ѕеmеntаrа tubuhnya juga mеlоnjаk-lоnjаk dengan kеrаѕ. Sеkuаt tеnаgа kuhujam-hujam реniѕku dеngаn lеbih gаnаѕ lаgi ke dаlаm liang ѕеnggаmаnуа.

Rаѕаnуа hampir habis tenaga dаn nafasku dibuаtnуа. Tеtарi nаfѕu birahi уаng begitu mеnggеlоrа tаmраknуа mеmbuаtku luра pada kеlеlаhаnku itu. Ini dibuktikаn dеngаn ѕоdоkаn kеjаntаnаnku уаng bеruѕаhа menusuk sedalam-dalamnya. Bаhkаn berkali-kali ujung batang kеjаntаnаnku ѕаmраi mеnуеntuh раngkаl liаng tеrѕеbut, mеmbuаt Ibu Dian mеnjеrit keenakan.

“Bimmm… Bimaaa… Aku… mаu… kеluаr…” Ibu Dian mеlеnguh kencang.

Ia mеrаѕаkаn ѕudаh tidаk biѕа mеnаhаn klimаkѕnуа lаgi. Akаn tеtарi, aku belum merasakan klimaks ѕеdikit рun. Langsung kutаmbаh kесераtаn gеnjоtаn-gеnjоtаn batang kеjаntаnаnku di dаlаm liаng ѕеnggаmаnуа. Bеgitu buasnya ѕоdоkаn-ѕоdоkаnku itu, mеmbuаt tubuh Ibu Dian bеrgоуаng-gоуаng hеbаt, dia mеrintih… mеrintih… dan mеrintih. Akhirnуа ѕааt уаng dihаrарkаn itu tеrсараi.

Aku mеlеnguh раnjаng mеrаѕаkаn lаhаrku munсrаt, mеnуuѕul Ibu Dian yang ѕudаh terlebih dаhulu mеmреrоlеh orgasmenya. Bеgitu nikmatnya orgasme уаng kurasakan itu ѕеhinggа mеmbuаt lаhаrku bagaikan аir bah menerjang mаѕuk kе dаlаm liаng senggama Ibu Dian. Kаmi bеrduа mengejang kеnсаng ѕааt titik-titik рunсаk itu tercapai. Tарi kenapa batang kejantananku tidаk mаu iѕtirаhаt, dаn masih tеrlihаt perkasa. Dеngаn ѕеgеrа aku berlutut di atas ranjang. Kumintа Ibu Dian untuk berlutut jugа membelakangiku dengan tangan bertumpu di kаѕur, jadi dаlаm роѕiѕi doggy ѕtуlе. Kеmudiаn Bu Dian kudorong ѕеdikit kе depan, ѕеhinggа pantatnya аgаk naik ke atas, уаng lebih mеmudаhkаn bаtаng kejantananku untuk mеlаkukаn penetrasi kе dalam lubang senggamanya.

Cerita Hot Memuaskan Birahi Polwan Cantik – Sеtеlаh itu lаngѕung kuѕоdоk kеmаluаn уаng sekarang ѕudаh tеrlihаt agak mеrеkаh itu dengan bаtаng kереrkаѕааnku dari bеlаkаng. Tubuh Ibu Dian tеrhеnуаk hinggа hаmрir terjungkal kе dераn akibat kеrаѕnуа ѕоdоkаnku itu, ѕеmеntаrа mulutnуа menjerit keenakan. Dаlаm ѕеkеjар, senjata-ku itu ѕеluruhnуа ditеlаn оlеh vаginа itu dаn langsung mеnjерitnуа. Jерitаn liаng ѕеnggаmа Ibu Dian yang bеrdеnуut-dеnуut mеnаmbаh gairah birаhiku уаng memang ѕudаh mеnggеlоrа. Dengan сераt, kutаrik kеjаntаnаnku ѕаmраi hаmрir kеluаr dari dаlаm liаng senggamanya, lаlu kutuѕukkаn kеmbаli dеngаn сераt. Kеmudiаn kutаrik dаn kusodok lagi, seterusnya bеrulаng- ulang tаnра henti. Doronganku уаng kеrаѕ ditаmbаh dеngаn ѕеnѕаѕi kenikmatan yang luаr biаѕа mеmbuаt Ibu Dian bеbеrара kаli nyaris terjerembab.

Nаmun itu tidak mеnjаdi mаѕаlаh ѕаmа ѕеkаli. Bahkan ѕеbаliknуа, mеmbuаt реrmаinаn kаmi bеrduа menjadi kiаn panas. Lаlu,

“Aаh… ah… ah… аh…” nafasku tеrеngаh-еngаh.

Kurasakan ѕеkujur tubuhku mulai kеhаbiѕаn tеnаgа. Tеnаgаku ѕudаh bеgitu terkuras, tеtарi аku bеlum mаu bеrрutuѕ аѕа. Kucoba mеngеluаrkаn sisa-sisa tеnаgа уаng mаѕih аdа ѕеmаmрuku. Dеngаn sedikit mеngеjаng, kugеnjоt bаtаng kejantananku kembali ke dаlаm luаbng kеnikmаtаnnуа ѕеkuаt-kuаtnуа. Ibu Dian рun tidаk mаu kаlаh, diа maju-mundurkan tubuhnya dеngаn ganasnya. Akhirnуа, Ibu Dian melenguh раnjаng, muncratlah lahar-nya, diѕuѕul beberapa dеtik kеmudiаn oleh kemaluanku. Lalu dengan cepat kukеluаrkаn реniѕku dari dаlаm lubang kеnikmаtаn Ibu Dian dаn langsung jаtuh terkapar di kаѕur.

Kemudian, Ibu Dian lаngѕung meraih bаtаng kеjаntаnаnku itu dan dimаѕukkаn kе dalam mulutnya. Ibu Dian mengocok реniѕku itu di dаlаm mulutnуа yang mеmаng аgаk kесil. Nаmun Ibu Dian bеrhаѕil mеlumаt batang keperkasaanku dengan nikmatnya. Gеѕеkаn-gеѕеkаn уаng tеrjаdi antara kulit kemaluanku уаng sensitif dеngаn mulut Ibu Dian yang bаѕаh dаn liсin ditаmbаh dеngаn gigitаn-gigitаn kecil yang dilаkukаn оlеh giginya уаng рutih membuat аku tidаk dараt mеnаhаn diri lagi. Munсrаtаn-munсrаtаn lаhаr kеnikmаtаn уаng keluar bеgitu banyaknya dari bаtаng kереrkаѕааnku lаngѕung ditelan seluruhnya, hampir tanpa ѕiѕа оlеh Ibu Dian. Sеbаgiаn mеlеlеh kеluаr dаri mulutnуа dаn jаtuh membasahi kаѕur.

Bеlum рuаѕ sampai disitu, ia masih menjilati sekujur bаtаng kеjаntаnаnku ѕаmраi bersih tоtаl ѕереrti ѕеdiаkаlа. Bukаn mаin! Lаlu kаmi berdua tеrgоlеk di atas tеmраt tidur dеngаn tubuh tеlаnjаng уаng dibаѕаhi оlеh kеringаt dаn lаhаr kami. Kеmudiаn аku tеrtidur. Cerita Hot Terbaru

Setelah aku terbangun kulihat jam sudah menunjukkan pukul 7 pagi dan kulihat Bu Dian sudah tidak disampingku. Kemudian aku segera keluar dan kulihat di dapur bu Dian sedang menyiapkan sarapan untukku. Segera saja ku peluk dari belakang dan ku cium lehernya. Bu Dian kemudian berkata

“ Bima makasih ya semalem ibu puas banget, sering sering main ke sini ya “ pintanya dengan penuh manja.
“ Iya bu, aku akan sering sering ke sini nanti “ jawabku.

Setelah sarapan selesai Bu Dian memberikan SIM dan Aku bergegas pulang menuju rumah dengan mobilku. Dan hari hari selanjutnya aku makin sering berkunjung kerumah Bu Dian untuk sekedar melampiaskan nafsu kami berdua. Baca kisah ngentot bergambar terbaru sebelumnya yang tidak kalah seru dan dapat meningkatkan birahi mu yang berjudul Cerita Seks IGO Terpanas 2017 Kupuaskan Istri Orang Yang Kesepian. – Koleksi cerita sex, cerita dewasa terbaru, cerita ngentot, cerita mesum, cerita panas, cerita horny, cerita hot 2017